Sinau Bareng Cak Nun


Image result for cak nun
Emha Ainun Najib, yang kondang dengan panggilan  Cak Nun, bersama Kyai Kanjeng  dalam acara bertajuk  “Sinau Bareng” tentang Advokasi Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
Kegiatan ini digelar di Alun-Alun Satya Negara, penggemar Cak Nun dan Kyai Kanjeng pun tumblek blek untuk berjumpa langsung dengan Cak Nun.
Kegiatan digelar oleh BKKBN Pusat bekerjasama dengan Polsekta Sukoharjo, Poltekkes Bhakti Mulia, dan Alumni SMPN 2 Sukoharjo (Espero). Turut hadir dalam acara ini Direktur Advokasi dan Komunikasi Infoemasi dan Edukasi BKKBN Sugiyono, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, serta sejumlah pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan tamu undangan lainnya.
Cak Nun menyoroti tentang cara membina keluarga yang sakinah.
“Membina keluarga yang sakinah tidaklah mudah. Banyak godaan dan tantangan. Seorang suami harus berjuang terus menerus agar terwujud sebuah keluarga yang sakinah,” kata Cak Nun. 
Dalam sesi tanya jawab, salah satu penanya, dari Nguter, yang bersedih soal suaminya yang masih dalam penjara. Baginya, sudah tak ada jalan keluar, semua sudah buntu. Ia pun bertanya kepada Bupati Sukoharjo dan Cak Nun, apa yang harus dilakukannya.
Mendapat pertanyaan ini, Cak Nun menjawab dengan bijak,
“Setiap orang memiliki batas pahamnya masing-masing. oleh karena itu, kita harus saling bijaksana satu sama lain. Tetapi semua orang juga wajib memahami yang sebelumnya belum dipahami,” ujar Cak Nun.    
Untuk masalah itu, Cak Nun tidak bisa menilai. Sebab, di Indonesia ada hukum, KUHP, dan aturan lainnya. Namun demikian, minimal keluarganya bisa mendapat santunan, atau apapun untuk meringankan bebannya. 
“Keluarga kecil itu, bapak, ibu dan anak. Harus  ada batas, pagar, galengan, yang saling memahami. Saya ini banyak menentang sejak zaman Soeharto. Tetapi saya memastkn diri tidak akan melanggar hukum apapun.  Setiap ngomong wis tak gawe lunyu. Setiap kalimat pasti bebas dari tuntutan hukum,” ucap Cak Nun memberi nasehat yang hadir. 
Sementara itu, Bupati Wardoyo Wijaya menjelaskan, terkait kasus PT Rum yang dipenjara, sudah ditangani.
“Kasus itu sudah ditangani. Jadi, sudah diluar wewenang kami,” kata Wardoyo Wijaya.
Wardoyo mengapresiasi pada BKKBN  dan Cak Nun sehingga kegiatan BKKBN berlangsung lancar. Perlu diketahui, salah satu program Nawa Cita Presiden Joko Widodo meningkatkan kualitas hidup manusia.
“Keluarga kecil, bahagia dan sejahtera, bebas dari kemiskinan dan kebodohan, dilandasi nilai agama yang kuat. Ini merupakan program kependudukan KB yang harus didukung agar sukses,” kata Wardoyo.
Direktur Advokasi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi BKKBN Sugiyono, menjelaskan mengapa Sukoharjo terpilih. Sebab,  Sukoharjo memiliki komitmen tinggi dalam hal kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga. Ada sesuatu yang tidak dimiliki daerah lain seperti program Kampung KB.
COSMAS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nining Mariyaningsih SPd MPd: Pembelajaran Inovatif Si “Apem Manis”

SMP Negeri 2 Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah: Merenda Kreativitas, Menenun Harapan

Endang Rahayu MH SPd MPd, Putri Gunung Merapi Pengoleksi Prestasi