Pendidikan Berbasis Digital dengan Sentuhan Budaya



Dunia pendidikan masa kini didonimasi generasi Z, lebih cepat menyerap teknologi baru. Sekolah bisa menerapkan pendidikan berbasis digital dengna sentuhan budaya.
Peradaban dunia berkembang secepat deret ukur. Sementara dunia pendidikan bergerak seperti deret hitung. Hadirnya Revolusi Industri 4.0 telah mempengaruhi cara kita hidup, bekerja, dan belajar. Perkembangan teknologi yang semakin canggih, dapat mempengaruhi cara berpikir, berperilaku dan karakter peserta didik. Peserta didik harus memiliki karakter dan jati diri bangsa di tengah perubahan global yang bergerak cepat.
Demikian amanat Bupati Wonogiri, Joko Sutopo bertindak sebagai inspektur upacara, saat peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kabupaten Wonogiri diperingati dengan upacara yang dipusatkan di lapangan Pringgodani, Wonokarto, Wonogiri. Peringatan Hardiknas tahun 2019 mengambil tema “ Menguatkan Pendidikan Memajukan Kebudayaan”.
Terkait tema, yakni mencerminkan pesan penting Ki Hajar Dewantara terkait hubungan erat pendidikan dan kebudayaan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang syarat nilai dan pengalaman kebudayaan, guna membingkai hadirnya sumberdaya-sumberdaya manusia yang berkualitas, demi terwujudnya Indonesia yang berkemajuan.
“Saat ini peserta didik kita didominasi generasi Z yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi. Mereka lebih mudah dan cepat menyerap teknologi terbaru. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh sekolah dan para guru untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital dengan sentuhan budaya Indonesia melalui tri pusat pendidikan: keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga pusat pendidikan tersebut harus saling mendukung dan menguatkan. Implementasinya diharapkan semakin meningkatkan ketahanan budaya, meningkat pula dalam mengambil peran di tengah peradaban dunia,” katanya.
Bupati, yang membacakan sambutan dari Mendikbud, menyatakan dalam perspektif Kemendikbud pembangunan sumber daya manusia menekankan dua penguatan, yaitu pendidikan karakter dan penyiapan generasi terdidik yang terampil dan cakap dalam memasuki dunia kerja. Dalam pendidikan karakter dimaksudkan untuk membentuk insan berakhlak mulia, empan papan, sopan santun, tanggung jawab, serta budi pekerti yang luhur. Sementara ikhtiar membekali ketrampilan dan kecakapan disertai pula dengan enanaman jiwa kewirausahaan. Tentu, semua itu membutuhkan profesionalitas kinerja segenap pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan di tingkat pusat dan daerah.
Selaras dengan itu, dalam konteks kebudayaan, posisi kebudayaan sebagai basis pendidikan nasional semakin kukuh dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, serta Kongres Kebudayaan tahun 2018. Implementasinya diharapkan semakin meningkatkan ketahanan budaya, meningkat pula dalam mengambil peran di tengah peradaban dunia.
Penguatan karakter anak juga ditopang dengan hadirnya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Kecintaan dan kebanggaan pada simbol-simbol negara itu harus terus ditanamkan agar mampu membentuk generasi yang kuat rasa nasionalismenya dan berjiwa patriot.
Bupati mengatakan bahwa bangsa Indonesia baru saja berhasil melewati tahap puncak perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak  2019. Kini prosesnya masih berlanjut menuju penentuan akhir tanggal 22 Mei 2019.
“Dilihat dari sudut pandang pendidikan, di dalam Pemilu harus terjadi proses pembelajaran bagi setiap warga negara. Proses belajar pada hakikatnya adalah momentum terjadinya perubahan tingkah laku menuju ke kedewasaan. Dalam hal ini semakin dewasa dalam berdemokrasi,” kata Bupati.
Turut hadirdalam upacara terebut jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yaitu Wakil Bupati Edi Santosa SH, Sekda Kabupaten Wonogiri Drs Suharno, Ketua DPRD Setyo Sukarno, Dandim 0728/Wonogiri Letkol Inf M Heri Amrulloh SSos MH, Wakapolres Kompol A Aidil Fitri Syah SE MM.
GUNHARJO

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nining Mariyaningsih SPd MPd: Pembelajaran Inovatif Si “Apem Manis”

SMP Negeri 2 Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah: Merenda Kreativitas, Menenun Harapan

Endang Rahayu MH SPd MPd, Putri Gunung Merapi Pengoleksi Prestasi