*UN/USBN 2019 di Wonogiri Ujian Berbasis Komputer dan Kertas-Pensil
Satuan pendidikan tingkah SD hingga SMP di Wonogiri segera menggelar Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2019.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri, UN SMP sederajat dan USBN SD sederajat digelar April 2019.
“Sekolah penyelenggara UN di Wonogiri ada yang melaksanakan UNBK (UN Berbasis Komputer) dan UNKP (UN Berbasis Kertas dan Pensil),” terang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri, Drs. Siswanto, M.Pd saat sosialiasi UN di pendopo rumah dinas Bupati Wonogiri.
Siswanto menjelaskan, sebagian besar SMP dan MTs sudah menerapkan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Sementara sebagian lainnya, SMP dan MTs menyelenggarakan ujian nasional kertas dan pensil (UNKP) karena belum memiliki fasilitas komputer memadai.
Sebanyak 100 SMP dan MTs mengadakan UNBK karena sudah punya komputer yang memadai. Sedangkan 43 sekolah masih menggunakan kertas dan pensil. Dari 100 SMP dan MTs penyelenggara UNBK tersebut, beberapa di antaranya bergabung di SMA atau SMK terdekat. Alasannya, sekolah tidak mempunyai fasilitas komputer memadai, jadi bergabung dengan sekolah yang punya komputer lengkap.
UNBK SMP diikuti 100 sekolah dengan 10.321 peserta. UNKP diikuti 43 sekolah dengan 3.033 peserta. Total ada 143 sekolah dengan 13.354 peserta. Semua sekolah dan peserta UN SMP juga mengikuti USBN. USBN SD sederajat ada 819 sekolah dengan 13.686 peserta.
“Jumlah ruang UN SMP ada 331 ruang dengan 577 pengawas, UN SD 1.054 ruang dengan 2.108 pengawas,” tutur Siswanto.
Ditambahkan Siswanto, untuk pelaksanaan UN jenjang SMP/MI tahun 2017/2018, Wonogiri berhasil masuk 10 besar di tingkat Provinsi Jateng. Kemudian USBN jenjang SD/MI, Kabupaten Wonogiri berada di peringkat 8 besar di tingkat Provinsi Jateng. Ada 5 SMP di Kabupaten Wonogiri yang berpretasi, yakni SMP Negeri 1 Wonogiri, SMP Negeri Sidoharjo, SMP Negeri Purwantoro, SMP Negeri 2 Wonogiri dan SMP Negeri 1 Jatisrono.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo saat membuka acara menegaskan bahwa ujian sekolah menjadi kegiatan untuk mengukur capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan. Hal ini memiliki artian bahwa, UN tidak menentukan kelulusan. “Hal ini perlu untuk terus ditanamkan kepada seluruh masyarakat, sehingga tidak muncul pemikiran yang keliru tentang UN,” ungkapnya.
Pemerintah memiliki kepentingan untuk memastikan UN berjalan lancar, tanpa kecurangan dan tanpa hambatan. Hal ini sangat penting, karena yang dilakukan adalah mempersiapkan calon kader-kader penerus kehidupan bangsa dan negara kita di masa mendatang.
GUNHARJO
Komentar
Posting Komentar