SDN Bulu 03 Sukoharjo, Masyarakat Turut Berjibaku Memajukan Sekolah


 Melibatkan masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan sekolah sudah lama dilakukan. Sekecil apapun, peran khalayak sangat penting dalam mendukung sukses pendidikan.
Seperti yang pernah dilakukan sebagian orangtua, mereka rela menyumbangkan  sesuatu sesuai kemampuan masing-masing. Ketika sekolah memiliki program ekstra kurikuler, orangtua siswa setiap saat mendukung.
Diceritakan Djaka Sujadi, Kepala SDN Bulu 03 Kec Bulu Kab Sukoharjo, sekolah memiliki banyak program ekstra kurikuler. Di bidang kesenian, sekolah mengadakan ekstra seni tari dan ekstra drum band.  Walaupun tidak punya drum band,  sekolah mendatangkan pelatih terumasuk di dalamnya menyewa alat drumband.
Djaka Sujadi

“Ternyata tanggapan antusias bukan hanya dari murid, orang tua pun antusias.  Saat orang tua mengantar  putra-putrinya, mereka mengamati. Para orangtua ini pun turut memikirkan apa yang dibutuhkan sekolah. Contohnya, saat sekolah membutuhkan pianika, orang tua antusias membelikan pianika. Jadi, kami memang melibatkan publik dalam memenuhi kebutuhan sekolah,” kata Djaka Sujadi yang menjabat sebagai kasek sejak 20 maret 2004.
Dalam meningkatkan program unggulan, sekolah menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai pihak,  pertama bekerja sama dengan komite sekolah. Segala sesuatunya perlu dibicarakan bersama dengan komite sekolah. Kedua, kita langsung berembuk dengan orang tua murid untuk menyelesaikan segala masalah yang ada.
“Terkadang orang tua murid datang ke sekolah mengantar anaknya,  bisa berembuk apa yang perlu bisa difasilitasi. Misalnya, perlu adanya kaset (CD pembelajaran), nanti kita mencoba untuk mengusahakan kaset itu sehingga anak tidak hanya belajar di sekolah, tetapi juga bisa digunakan saat belajar di rumah.  Kalau Pramuka kan jelas banyak prakteknya,” tutur Djaka.  
Dijelaskan Djaka, sekolah berdiri sejak  tahun 1979, dan beralamatkan di  Jl Yosudarso no 2 sukoharjo 517564 . Menurut Djaka, progam unggulan  sekolah di antaranya ekstrakulikuler Pramuka, menjadi ekstrakurikuler pokok. Esktra lainnnya, tari , drumband dan  bola voli.  Kegiatan Pramuka  sangat bagus untuk meningkatkan wawasan kebangsaan. Di bidang akademik, pihaknya terus berusaha agar lulusan di SD Bulu 03 ini masuk sepuluh besar.

Bakat Anak
Ditanya tentang prestasi sekolah di bidang akademik dan non akademik lima tahun terakhir, Djaka memaparkan, dDi bidang akademik untuk tahun lalu rata-rata lulusan SD Bulu 3 masuk 10 besar.  Untuk bidang non akademik Tari menjadi juara 2 ketika mengikuti kegiatan peksiwa (pentas seni).  
Halaman sekolah yang asri

Terkait dengan kiat khusus dalam mendidik anak anak yang berprestasi, sekolah memberika trik-trik.  
“Sekolah mengadakan les,  kemudian kita melayani anak-anak itu,  yang berprestasi kita fasilitasi, ketika mendekati kegiatan,  misalnya untuk lomba siswa berprestasi itu bukan hanya akademiknya,  ada kesenian,  juga ada IT-nya.  Kita bimbing dengan tulus ikhlas. Kita selalu bimbing agar anak siap dalam berbagai lomba siswa berprestasi, lomba cerdas cermat, hingga lomba olimpiade sains.  Semuanya harus ada pembibingan khusus,” ujar Djaka Sujadi.
Bagi yang punya bakat akademik dan non akademik adakah pembinaan khusus untuk mereka ?
Ada , jadi dari ekstra itu nanti akan ditindaklanjuti secara  khusus lagi. Untuk ekstra tari akan dibina khusus, misalnya lombanya tari  merak, anak itu kemudian dilatih tari merak.  Kemudian ternyata lombanya tari berpasangan, ya cari anak lagi, dilatih lagi, sampai menemukan pasangan, dan kelak layak untuk ikut lomba,” papar Djaka.
Begitu pula saat ada lomba volley ball. Setiap hari ada ekstra volly,  nanti ketika ada kegiatan popda (pekan olah raga daerah),  lalu disaring untuk  dipilih.  Setelah itu diadakan pembinaan lagi.  Dipilih dan diseleksi anak yang berbakat, misalnya 6 anak, kemudian di final diadakan latih tanding dengan sekolah.
“Untuk akademik, diadakan les secara umum, diadakan tambahan pelajaran. Ketika ada lomba,  misalnya olimpiade sains, ada kegiatan siswa berprestasi, dari berapa siswa kita pilih yang terbaik kemudian kita bina untuk mengikuti lomba tersebut,” ujar Djaka.  

Interaksi Guru dan Siswa
Saat ditanya tentang apa saja yang dilakukan oleh guru dalam memajukan pendidikan khususnya membuat alat peraga, membuat karya tulis ilmiah, atau menulis di jurnal?
Menurut Djaka, aktifitas guru di dalam kegiata belajar mengajar yang paling utama bagaimana bisa menciptakan kondisi yang sangat menarik, sangat mudah diterima, ada interaksi timbal balik  antara siswa dan pendidik.
Saat guru-guru memperoleh sertifikasi, lalu para pendidik dituntut untuk memiliki LCD. Sebab, ketika berharap dan mengajukan proposal ke pemerintah sampai saat ini juga belum turun, lalu  dari urunan para guru itu sudah punya 2 LCD.  Dengan demikian, sangat terlihat jelas kebersamaan antara pendidik di sekolah ini dalam memajukan sekolah.
Dengan memiliki LCD, pembelajaran jadi menyenangkan, menarik, tidak membosankan. Pembelajaran bisa diambil dari internet, lalu saat kegiatan belajar mengajar ditayangkan melalui LCD.

Peran Masyarakat
Bagaimana peran masyarakat dalam turut memajukan sekolah ?
Dikatakan Djaka, peran masyarakat cukup baik.  Dalam kegiatan  ekstra partisipasinya jelas.  kemudian ketika akhir tahun, kita pentaskan prestasi anak terutama tari.  mendapat applause yang meriah dari penonton.
“Bukti peran masyarakat bagus, dulu saat penerimaan murid baru, kami itu masuk pada level 70-an. Tapi dengan adanya kegiatan ekstra dan interaksi yang baik antara guru dan masyarakat sekarang ini murid kami sudah 95. Harapan saya untuk tahun depan tahun pembelajaran 2016/2017 sudah masuk level 100, karena di kecamatan ini murid SD yang di atas 100 itu, hanya ada 2 sekolah,” ujar Djaka.
Kegiatan tari , drumband,  pramuka, menjadi daya tarik tersendiri.  Ternyata tanggapan masyarakat luar biasa, termasuk para alumni itu sering dolan (berkunjung, red), mungkin sekedar lalu memberikan donasi untuk meningkatkan fasilitas
Saat ini sekolah sudah mendapatkan berbagai alat peraga untuk membantu kegiatan KBM baik di kelas rendah maupun kelas tinggi, ada pengenalana huruf,  pengenalan angka, sampai bagaimana penjumlahan sederhana dan alat-alatnya.  Jadi, pada intinya pemerintah sudah mencukupi alat peraga untuk KBM.
Tentang kiat agar belajar menjadi menyenangkan dan tidak membosankan, kata Djaka, tergantung dari guru. Jadi selama guru itu bisa menciptakan situasi iklim yang menyenangkan, anak akan senang. Misal  belajarnya tidak hanya denga ceramah, tapi diselingi dengan tugas-tugas yang menarik, permainan yang menarik, itu akan menimbulkan cara belajar dengan interaksi yang menyenangkan.
“Tetapi kalau hanya ngomong saja, saya yakin tidak akan menyenangkan.  Yang jelas,  siswa harus selalu tertarik dan pembelajaran selalu menarik. Kita hindari kegiatan belajar mengajar yang hanya ceramah, dengan peraga peran serta peran aktif murid-murid,  kegiatan belajar mengajar sehingga tidak monoton,” ucap Djaka.  
Atas berbagai usaha itulah, berbagai prestasi telah diraih. Di tingkat kecamatan untuk lomba guru berprestasi bisa juara 1, kemudian masuk tingkat kabupaten masuk 10 besar.  Untuk kepala sekolah, Djaka sendiri pernah juara 1 tingkat kecamatan, kepala sekolah berprestasi dan juga bersaing di kabupaten  Sukoharjo.
COSMAS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nining Mariyaningsih SPd MPd: Pembelajaran Inovatif Si “Apem Manis”

SMP Negeri 2 Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah: Merenda Kreativitas, Menenun Harapan

Endang Rahayu MH SPd MPd, Putri Gunung Merapi Pengoleksi Prestasi