Lawan Berita Bohong dari Keluarga



Hoaks perlu dijadikan musuh bersama karena bisa memecah belah persatuan bangsa. Salah satu cara yang dipandang efektif adalah meningkatkan peran keluarga.
"Jika anggota keluarga sudah mau memfilter informasi, itu sudah menjadi prestasi hebat. Adanya kesadaran bahwa informasi itu meragukan kebenarannya dan tidak menyebarkannya merupakan semangat membangun keutuhan negara. Ingat, hoaks justru sering terjadi di kalangan terdekat kita karena tidak ada orang yang menegurnya," jelas  Johan Wahyudi, anggota Mafindo Solo Raya, dalam sebuah acara yang bekerjasama dengan Sragen Creative Festival (SCF) bertema sosialisasi bahaya hoaks. 
Kegiatan ini digelar di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen bersamaan dengan acara Pameran Inovasi Pendidikan dan Kebudayaan Sragen. Mafindo menghadirkan Johan Wahyudi sebagai narasumber, ditemani dua host dari SCF, Mas Johny dan Mbak Luluk.
Dikatakan Johan, keluarga perlu terbuka terhadap informasi yang diterimanya. Ayah, Ibu, dan anak-anak perlu dibangun semangat kebersamaan untuk saling mengontrol informasi yang diterimanya. Jika ada informasi yang meragukan, ada anggota keluarga yang berani menegur kesalahan tersebut dan memberikan penjelasan.
“Dari keluarga, gerakan antihoaks perlu diintensifkan lewat komunitas. Anak-anak yang telah memiliki pengetahuan dan keberanian karena dididik oleh orang tuanya akan berani pula menyampaikan informasi yang benar kepada teman-temannya. Begitulah efek domino yang diharapkan dari gerakan antihoaks ini,” ucap Johan yang juga guru di Sragen ini.
GUNHARJO

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nining Mariyaningsih SPd MPd: Pembelajaran Inovatif Si “Apem Manis”

SMP Negeri 2 Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah: Merenda Kreativitas, Menenun Harapan

Endang Rahayu MH SPd MPd, Putri Gunung Merapi Pengoleksi Prestasi