Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Mengenalkan TIK Sejak Dini

Gambar
Oleh: Ignas Pemerhati Masalah Pendidikan Zaman sekarang tak bisa lepas dari Teknologi Informasi dan Komunikasi  (TIK). TIK  dalam bahasa Inggris berarti   Information and Communication Technologies   diperpendek menjadi “ICT”. Semua  kehidupan bersentuhan dengan komputer, gadged, internet, dan sebaganya. Sekolah dari PAUD, SD, hingga perguruan tinggi pun tak lepas dari TIK. Maka, mengenalkan TIK kepada anak-anak sejak dini itu wajib hukumnya.  Sehingga saat dewasa tidak ketinggalan kemajuan teknologi. Dengan paham dan bisa TIK, maka anak-anak tak lagi gagap teknologi. Mereka bisa menjalankan program yang sederhana, mulai dari Microsoft  Office seperti MS Word, pain, dan permainan mengasah otak semacam puzzle.  Kelak, saat kelas tinggi, mereka diajari lagi tentang program-program yang lebih urgen dan dibutuhkan masyarakat.  Jadi, TIK itu penting dan harus diajarkan sedini mungkin.  GUNHARJO

Keren, SMP N 2 Kalijambe Punya Ekstrakurikuler Jurnalistik

Gambar
Johan Wahyudi Menulis itu mudah. Hal ini sudah digelorakan penulis kawakan Arwsendo Atmowiloto beberapa tahun silam. Namun, untuk bisa menghasilkan tulisan yang bagus dan memiliki nilai jurnalistik dibutuhkan keterampilan khusus. Melihat fakta inilah, SMP N 2 Kalijambe Sragen membuka ekstrakurikuler jurnalistik sejak tahun 2016 untuk menggali potensi sekaligus mengeksplorasi bakat menulis anak-anak. Tujuannya, siswa memiliki kemampuan menulis ala jurnalistik. Tentu saja, kegiatan ini dilakukan usai jam pelajaran sekolah. Jadi, kegiatan ekstrakurikuler ini  tidak mengganggu jadwal pelajaran yang ada. Sebagai pembina ekskul, ternyata ektrakurikuler jurnalistik sangat diminati para siswa. Lalu, bagaimana dengan outputnya? Bakat menulis para siswa sudah terlihat saat pertemuan pertama kali. Anak-anak yang suka menulis ternyata sudah memiliki selingkungan atau kekhasan tulisan. Dari sinilah lahir keyakinan bahwa mereka pasti bisa menang dalam kompetisi atau perlombaan menulis. C...

Aulia Nissa Rizky Hariyono: Mimpi, Usaha dan Doa

Gambar
Aulia Nissa Rizky Hariyono Ketekunannya saat belajar dan kegigihannya dalam berjuang membuahkan hasil manis. Puluhan prestasi sudah dikoleksi, dari tingkat kota, provinsi hingga tingkat nasional. Siapakah dia? Nama lengkapnya Aulia Nissa Rizky Hariyono, siswi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.  Cewek kelahiran Sukoharjo, 01 Juni 2001, baru saja menorehkan prestasi Juara 1 Olimpiade Biologi SMA/SMK/MA Muhammadiyah tingkat Provinsi Jateng. Putri dari Hariyono dan Rahayuningsih ini memang intensif mengikuti berbagai lomba. Beberapa di antaranya Juara 1 LKTI Tingkat Nasional (2016), Juara harapan 2 tk Nasional LKTI Pelajar SMA/SMK/MA (2017), Juara 1 LKTI ISC tingkat jateng dan DIY (2017), Juara 1 LKTI tk Soloraya (2018), Juara II LKTI tk Kota Surakarta (2017), Juara II Lomba Pidato F & D tk Kota Surakarta Juara (2016), Juara II Paralel IPA , Juara 2 OPSS kota Surakarta (2015), Juara Favorite 3D Wall Magazine tk Jateng Bali (2016), J...

Guru Menjala Hati

Gambar
RESENSI BUKU Masih segar dalam ingatanku, enam tahun lalu aku sempat sangat marah kepada seorang murid kelas VII yang berlari-lari mendatangiku, “Mam, lihat tuh, si Anna! Hari gini mau jadi guru...” katanya sambil senyum-senyum. Alih-alih tersenyum, aku melotot dan menghentikan pekerjaanku menilai. Benar-benar aku sangat marah ketika kutatap seluruh isi kelas sambil berkata. “Kalian..., tidak mu jadi guru? Bahkan menertawakan teman yangmau jadi guru?” Mereka diam. Dan tiu tidak menghentikan aku melanjutkan berkhotbah. “Kalian tahu, aku akan semakin tua dan mati. Dan kalau tidak ada yang mau jadi guru, siapa yang akan mendidik anak-anak kalian? Apakah memalukan menjadi guru? Apakah menjadi guru tidak berharga? Saya guru, suami saya guru. Kami hidupi keluarga kami dengan menjadi guru. Memang, anak-anak kami tidak   hidup berkelimpahan. Namun, hampir semua kebutuhan mereka tercukupi.” Penulis sadar, menjadi guru bukanlah pilihan yang populer. Namun, jauh sebelum isu se...

KIP Bantu ABK Raih Cita-cita

Gambar
Menjadi anak berkebutuhan khusus tidak membuat Lutfi, anak yatim penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP), melihat masa depan dengan mata kosong. Meski tuna netra, Lutfi tetap memiliki cita-cita sesuai dengan hobi dan kegiatan yang digemarinya saat ini, yaitu bermain keyboard. Pemilik nama lengkap Muhammad Lutfi ini bercita-cita menjadi guru keyboard. Saat ini Lutfi duduk di kelas 1 SD, di Sekolah Luar Biasa (SLB) 7 Jakarta. Usianya sudah delapan tahun, agak terlambat dibanding anak seusianya yang rata-rata sudah duduk di kelas 2 SD di usianya. Selain tuna netra, Lutfi juga memiliki keterbatasan berupa kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Namun, setelah ia masuk SLBN 7 Jakarta sejak tahun lalu, banyak perkembangan yang dialaminya. Lutfi semakin terbuka dan lancar dalam berkomunikasi. Ia kini dapat menjawab pertanyaan dengan baik, meski berupa jawaban singkat. "Suka main keyboard," tuturnya ketika ditanya apa yang paling ia sukai di sekolah. Rupanya sebelum masuk SL...

Tanduk Versus Bathuk

Ini pengalaman yang mengerikan yang pernah aku rasakan.  Maksudnya ingin berwisata, membebaskan diri dari rutinitas sehari-hari, tapi malah mendapat cobaan berupa kecelakaan si kecil yang ditanduk rusa. Ketika itu, si kecil ikut dalam rombongan outbond bersama kakaknya di Balekambang Solo. Di sela-sela acara yang belum usai, si kecil tertarik dengan binatang Rusa yang berkeliaran bebas kesana-kemari. Kontan saja, aku menemani si kecil untuk sekadar bersay hello dengan si Rusa. Awalnya, kami menganggap Rusa itu binatang yang amat ramah. Tapi, sebelumnya saya khawatir juga dengan tanduknya yang seolah menyeringai menyeramkan. Namun, setelah melihat banyaknya pengunjung yang berselfie, membelai-belai, mendekat, kami pun tidak merasa khawatir   dengan keberadaan Rusa tersebut. Pada suatu saat, kami lengah. Entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba Rusa menanduk kepala si kecil. Sontak, kami pun kaget, apalagi si kecil menangis keras-keras, terlihat trauma dengan kejadian itu....

Meneropong Orang Jawa

Gambar
Dadya kanthining kinayun, Piwulang winihing winilang winih, Winidya darma budaya, Budi galang ginelung sri, Rumuhun anggontha wisma, Kadwinya wanita pesthi, (Sesanti puji, dalam serat iber-iber , dalam metrum Kinanthi , Sri Mangkunegoro IV) Maka hendaknya dikau ingat, anakku Bahwa sebagai suatu kelumrahan, Hidup ini memerlukan laku untuk mencapai gegayuhan alias cita-cita nan luhur Cita-cita itu bertolak pada keinginan untuk meraih bentuk sempurnanya kehidupan, sebagaimana didambakan setiap bangsa di dunia ini . Maka dalam ajaran ini, pertama-tama hendaklah kita memiliki sebauh rumah (wisma). Widya Darma Budaya yang tercermin pada gegayuhan hayati: wisma, wanita, curiga, turangga, kukila, sesungguhnya adalah   paparan dari cita-cita manusia nusantara pada abad-abad yang lampau, untuk mencapai martabat yang ideal. Sesungguhnya, bukan hanya masyarakat   Jawa saja yang merangkum gagasan demikian, melainkan juga suku bangsa suku bangsa lain, yang ...

SDN Bulu 03 Sukoharjo, Masyarakat Turut Berjibaku Memajukan Sekolah

Gambar
  Melibatkan masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan sekolah sudah lama dilakukan. Sekecil apapun, peran khalayak sangat penting dalam mendukung sukses pendidikan. Seperti yang pernah dilakukan sebagian orangtua, mereka rela menyumbangkan   sesuatu sesuai kemampuan masing-masing. Ketika sekolah memiliki program ekstra kurikuler, orangtua siswa setiap saat mendukung. Diceritakan Djaka Sujadi, Kepala SDN Bulu 03 Kec Bulu Kab Sukoharjo, sekolah memiliki banyak program ekstra kurikuler. Di bidang kesenian , sekolah mengadakan ekstra seni tari dan ekstra drum band .   W alaupun tidak punya drum band ,   sekolah mendatangkan pelatih terumasuk di dalamnya menyewa alat drumband . Djaka Sujadi “T ernyata tanggapan antusias bukan hanya dari murid , orang tua pun antusias.   Saat orang tua mengantar   putra-putrinya , mereka mengamati . Para orangtua ini pun turut memikirkan apa yang dibutuhkan sekolah. Contohnya, saat sekolah membutuhkan pi...